LAB 8 : Cara Mengkonfigurasi Database Server

Mengkonfigurasi Database Server Di Windows Server 2016

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pada blog kali ini saya akan menjelaskan cara mengkonfigurasi Database Server di Windows Server 2016


Daftar isi :

>Pengenalan
   1. Pengertian
   2. Fungsi Database Server
   3. Keuntungan Database Server
   4. Cara Kerja Database Server
   5. Jenis-jenis DBMS
   6. Perbedaan jenis-jenis DBMS
   7. Macam-macam DBMS
   8. Perintah dasar SQL di MySQL
>Installasi MySQL
>Konfigurasi Database
>Backup dan Restore menggunakan command
   1. Backup
   2. Restore
>Perintah perintah CURD (Cretate, Update, Read, Delete)
   A. Field / Column
   B. Row / Record
   C. Table
   D. Database
>Backup dan restore menggunakan phpmyadmin (GUI)
   1. Backup
   2. Restore

Pengenalan

1. Pengertian

a.) Database

Basis data (database) adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam komputer yang dapat diolah atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak (program aplikasi) untuk menghasilkan informasi. Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi berupa tipe data, struktur data dan juga batasan-batasan pada data yang kemudian disimpan.

Basis data merupakan aspek yang sangat penting dalam sistem informasi karena berfungsi sebagai gudang penyimpanan data yang akan diolah lebih lanjut. Basis data menjadi penting karena dapat mengorganisasi data, menghidari duplikasi data, menghindari hubungan antar data yang tidak jelas dan juga update yang rumit.

2.) Database Server

Database Server adalah sebuah program komputer yang menyediakan layanan pengelolaan basis data dan melayani komputer atau program aplikasi basis data yang menggunakan model klien/server. Istilah ini juga merujuk kepada sebuah komputer (umumnya merupakan server) yang didedikasikan untuk menjalankan program yang bersangkutan. Database management system (DBMS) pada umumnya menyediakan fungsi-fungsi server basis data, dan beberapa DBMS (seperti halnya MySQL atau Microsoft SQL Server) sangat bergantung kepada model klien-server untukmengakses basis datanya.

3.) DBMS

DBMS adalah singkatan dari “Database Management System” yaitu sistem penorganisasian dan sistem pengolahan Database pada komputer. DBMS atau database management system ini merupakan perangkat lunak (software) yang dipakai untuk membangun basis data yang berbasis komputerisasi.

DBMS (Database Management system) ini juga dapat membantu dalam memelihara serta pengolahan data dalam jumlah yang besar, dengan menggunakan DBMS bertujuan agar tidak dapat menimbulkan kekacauan dan dapat dipakai oleh user sesuai dengan kebutuhan.

DBMS ialah perantara untuk user dengan basis data, untuk dapat berinteraksi dengan DBMS dapat memakai bahasa basis data yang sudah di tentukan oleh perusahaan DBMS. Bahasa basis data umumnya terdiri dari berbagai macam instruksi yang diformulasikan sehingga instruksi tersebut dapat di proses oleh DBMS.

2. Fungsi Database Server

  1. Semua data untuk organisasi dapat disimpan di satu lokasi.
  2. Database server menambahkan tingkat keamanan data.
  3. Database server menyediakan layanan database management service dimana data disusun
  4. Dengan cara tertentu sehingga meningkatkan pencarian dan pengambilan data.
  5. Beberapa client dapat mengakses data yang disimpan di database server dalam satu waktu tanpa saling menggangu satu sama lain.

3. Keuntungan Database Server


4. Cara Kerja Database Server

Client-server model dapat diartikan sebagai model dari suatu sistem yang membagi proses sistem antara server yang mengolah database dan client yang menjalankan aplikasi. Database server mengurangi beban akses data oleh client pada server. Database dapat diakses oleh beberapa client secara bersamaan dimana data yang diakses hanya atau diubah berasal dari satu sumber yaitu database pada server.


5. Jenis-jenis DBMS

1.) Relational DBMS

Model database relasional menyimpan data dalam tabel. Oleh karena itu, struktur dasar data dalam model database relasional adalah tabel. Tabel juga disebut relasi. Setiap tabel memiliki baris dan kolom. Baris mewakili kolom sedangkan kolom mewakili atribut. Selain itu, dimungkinkan untuk merepresentasikan hubungan satu ke banyak dan banyak ke banyak menggunakan model ini.

Selanjutnya, EFCodd memperkenalkan model basis data relasional, dan 12 aturan Codd membantu untuk memeriksa apakah DBMS adalah Model Database Hubungan.



2.) Hierarchical DBMS     


Model database hierarki mengatur data dalam struktur yang mirip dengan pohon. Pertama, ada root utama, yang merupakan awal dari pohon. Data lain disusun di bawah root utama. Selanjutnya, node lain terhubung ke node utama sebagai node children . Satu set node terhubung ke node children ini.

Selain itu, model ini membantu untuk mewakili hubungan "one to many" di antara dua tipe data. Seperti yang ditunjukkan pada diagram di atas, node terhubung satu sama lain membentuk hubungan parent-child. Setiap simpul child hanya akan memiliki parent tunggal.


3.) Network DBMS      


Model jaringan adalah perpanjangan dari model hierarkis, yang mengatur data dalam struktur yang mirip dengan grafik. Tidak seperti dalam model hierarki, sebuah simpul dalam model jaringan dapat memiliki banyak parent. Selanjutnya, data dalam database yang dibuat menggunakan model jaringan akan memiliki lebih banyak hubungan.

Selain itu, jenis tautan di antara data ini membantu mengakses data dengan mudah dan lebih cepat. Model ini membantu mewakili banyak hubungan.


4.) NoSQL DBMS      


Database NoSQL dibuat dengan tujuan khusus untuk model data spesifik dan memiliki skema fleksibel untuk membuat aplikasi modern. Database NoSQL dikenal secara luas karena kemudahan pengembangan, fungsionalitas, dan kinerja dalam berbagai skala. Database NoSQL menggunakan berbagai model data, termasuk dokumen, grafik, nilai kunci, dalam memori, dan pencarian. Halaman ini termasuk sumber daya untuk membantu Anda memahami lebih baik database NoSQL dan mulai menggunakannya.

Cara kerjanya yaitu Database NoSQL menggunakan berbagai model data untuk mengakses dan mengelola data, seperti dokumen, grafik, nilai kunci, dalam memori, dan pencarian. Jenis database ini dioptimalkan secara khusus untuk aplikasi yang memerlukan volume data besar, latensi rendah, dan model data fleksibel, yang dicapai dengan mengurangi pembatasan konsistensi data dari database lainnya.



6. Perbedaan jenis-jenis DBMS



7. Macam-macam DBMS

1.) MySQL

MySQL merupakan sebuah perangkat lunak system manajemen basis data SQL yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis di bawah lisensi GNU General Public Licenci (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL. MySQL merupakan DBMS jenis Relational DBMS 

2.) Microsoft SQL Server 2000

Microsoft SQL Server 2000 adalah perangkat lunak relational database management system (RDBMS) yang didesain untuk melakukan proses manipulasi database berukuran besar dengan berbagai fasilitas. Microsoft SQL Server 2000 merupakan produk andalan Microsoft untuk database server. Kemampuannya dalam manajemen data dan kemudahan dalam pengoperasiannya membuat RDBMS ini menjadi pilihan para database administrator.

3.) Oracle

Oracle adalah relational database management system (RDBMS) untuk mengelola informasi secara terbuka, komprehensif dan terintegrasi. Oracle Server menyediakan solusi yang efisien dan efektif karena kemampuannya dalam hal sebagai berikut:
  1. Dapat bekerja di lingkungan client/server (pemrosesan tersebar)
  2. Menangani manajemen space dan basis data yang besar
  3. Mendukung akses data secara simultan
  4. Performansi pemrosesan transaksi yang tinggi
  5. Menjamin ketersediaan yang terkontrol
  6. Lingkungan yang terreplikasi
4.) MongoDB

MongoDB merupakan sebuah database yang memiliki konsep NoSQL. Istilah ini dapat diartikan secara awam dengan non relasional karena berbeda dengan MySQL yang merupakan RDBMS (relational database management system). Ketika Anda membuat sebuah tabel di MongoDB, di dalam suatu kolom baris bisa terdapat baris lain yang tertanam (embedded document). Bahkan setiap baris data di tabel MongoDB dapat memiliki kolom yang berlainan dengan baris lainnya. Baris pertama bisa mempunyai 20 kolom, baris keseratus atau keseribu mungkin mempunyai 40 kolom. Jika di RDBMS, kolom sebuah baris harus sama dengan baris yang lain atau bersifat fixed, tabel di MongoDB pun dapat dibuat selayaknya tabel yang ada di RDBMS.

Ada beberapa kekurangan dalam database SQL yang pernah saya temukan, seperti skema database yang kaku (fixed), susah membuat query untuk tabel dengan relasi yang kompleks, susah diperbesar sekalanya, dsb. Database NoSQL (Not Only SQL) hadir untuk menutupi kekurangan-kekurangan tersebut. Selain itu, NoSQL sudah menjadi tuntutan teknologi yang harus dipelajari dalam pengembangan software modern masa kini. Pada database SQL, data disimpan dalam bentuk tabel. Sedangkan pada MongoDB data disimpan dalam bentuk dokumen dengan format JSON.

8. Perintah Dasar SQL di MySQL

Terdapat 3 (dua) jenis perintah SQL, yaitu DDL, DML dan DCL.
      1.) DDL atau Data Definition Language
DDL merupakan perintah SQL yang berhubungan dengan pendefinisian suatu struktur database, dalam hal ini database dan table. Beberapa perintah dasar yang termasuk DDL ini antara lain :
  • CREATE
  • ALTER
  • RENAME
  • DROP
     2.) DML atau Data Manipulation Language
DML merupakan perintah SQL yang berhubungan dengan manipulasi atau pengolahan data atau record dalam table. Perintah SQL yang termasuk dalam DML antara lain :
  • SELECT
  • INSERT
  • UPDATE
  • DELETE
      3.) DCL atau Data Control Language
DCL (bukan BCL) merupakan perintah SQL yang berhubungan dengan pengaturan hak akses user MySQL, baik terhadap server, database, tabel maupun field. Perintah SQL yang termasuk dalam DCL antara lain :
  • GRANT
  • REVOKE


Installasi MySQL 

1.) Pertama kita download installer MySQL di website resminya yaitu  : https://dev.mysql.com/downloads/windows/installer/ . Kita pilih sesuai dengan sistem operasi kita, disini saya menggunakan yang 32 bit.

2.) Kemudian kita arahkan ke halaman yang seperti di bawah ini. Kita klik yang "No thanks, just start my download. ".

3.) Kemudian kita tunggu proses download hingga selesai.

4.) Kemudian kita pergi ke folder Downloads dan menjalankan installer MySQL dengan cara "double klik" pada installer MySQL lalu klik "Run"



5.) Kemudian pada bagian "License Agreement", kita bisa tahu bahwa My SQL menggunakan lisensi GNU GPL (General Public License). Lalu kita ceklist aja "1 a accept the license terms", selanjutnya klik "Next".

6.) Kemudian pada "Choosing Setup Type" kita pilih yang "Server only" karena kita hanya membutuhkan MySQL server saja untuk konfigurasi saat ini, selanjutnya klik "Next".

7.) Kemudian pada "Check Requirements" kita harus menginstall "Microsoft Visual C++ 2015" sebagai Requirement dari MySQL server, caranya kita tinggal klik "Execute" lalu  jika muncul lisensi "Microsoft Visual C++ 2015", kita ceklist "i agrre" selanjutnya klik install. Jika sudah selesai intall kita klik "Next".

8.) Kemudian pada "Installation" akan muncul fitur apa yang akan di install, disini kita hanya akan menginstall MySQL Server saja, karena kita hanya membutuhkan MySQL server  saja untuk konfigurasi saat ini. Lalu kita klik "Execute".

9.) Kemudian proses installasi MySQL Server akan berjalan, jika ingin melihat proses install database mysql bisa kita klik Show details. Lalu setelah selesai installasi, klik "Next".

10.) Kemudian pada "Product Configuration" muncul daftar konfigurasi product hanya MySQL Server, karena kita hanya menginstall MySQL Server. Lalu klik "Next".

11.) Kemudian pada "High Availability" kita pilih yang "Standalone MySQL Server / Classic MySQL Replication" karena kita hanya akan menjalankan MySQL di satu komputer saja. Lalu klik "Next".

12.) Kemudian pada "Type and Networking" kita biarkan default saja yaitu Development Computer dan port MySQL di 3306. Lalu klik "Next".

13.) Kemudian pada "Authentication Method" kita biarkan default saja di yaitu "Use Strong password Encryption For Authentication". Lalu klik "Next".

14.) Kemudian pada "Accounts and Roles" kita di suruh untuk membuat password Root atau Super user atau dengan kata lain "Admin" dan membuat user baru. tapi disini kita hanya akan membuat password Root saja. Lalu klik "Next".

15.) Kemudian pada "Windows Service" jika kita ceklist “Configure MySQL Server as Windows Service”, MySQL akan diinstall sebagai “Windows Service”. Artinya, MySQL akan langsung aktif setiap Windows berjalan. Ini bisa menjadi masalah jika anda ingin menjalankan MySQL dari sumber lain (seperti XAMPP). Karena MySQL tidak bisa berjalan bersamaan di satu komputer (jika menggunakan port yang sama). Disini kita tentukan apakah di ceklist atau tidak, untuk yang lain default saja. Lalu klik "next".


16.) Kemudian pada "Apply Configuration", disini seluruh setingan yang sudah kita pilih akan diterapkan. Lalu klik "Execute".



17.) Kemudian kita tunggu beberapa saat, setelah selesai semua konfigurasi sudah di terapkan. Lalu klik "Finish".



18.) Kemudian  pada "Product Configuration" tidak ada pengaturan yang harus kita pilih, langsung saja kita klik "Next".



19.) kemudian pada "Installation Complete" menandakan bahwa installasi sudah selesai. Kita juga bisa "Copy Log to Clipboard" untuk mengcopy log. Lalu kita selesaikan dengan klik "Finish".



Konfigurasi Database

1.) Pertama kita buka aplikasi "MySQL 8.0 Command Line Client", biasanya ada di tab windows atau bisa cari di fitur search.

2.) Kemudian akan muncul berupa jendela Command dari MySQL seperti gambar di bawah ini. Selanjutnya kita masukkan password Root yang sudah kita buat pada proses installasi.

3.) Kemudian setelah terkoneksi ke server MySQL maka akan ada prompt "mysql>". query dan perintah-perintah MySQL dapat dituliskan pada prompt MySQL ini. Akhiri setiap query dengan titik-koma ";". Untuk keluar dari server MySQL bisa dengan perintah "/q" atau quit pada prompt "MySQL". Kemudian kita coba untuk memasukkan perintah show databases; untuk melihat daftar database yang sudah dibuat.

4.) Kemudian kita akan membuat sebuah databases baru bernama "riwayat_hidup". Caranya, kita masukkan perintah create database [nama_database]; . Selanjutnya masukkan perintah  show databases; untuk melihat apakah databasenya sudah di buat apa belum.

5.) Kemudian sebelum kita membuat table, jangan lupa untuk memasukkan perintah use [nama_database] untuk mengarahkan bahwa table yang akan di buat akan di masukkan ke dalam database yang di tuju.

6.) Kemudian sebelum membuat table kita harus mengetahui beberapa istilah, untuk penjelasannya bisa klik link disini atau secara singkat bisa kita lihat di bawah ini :
  • Field / Column
  • Row / Record
  • Key : Primary key, Foreign Key, dll (hanya sebagian)
  • Atribut (tidak wajib)
  • Relationship
  • Normalization
  • tipe data
Selanjutnya kita bisa membuat table dengan perintah di bawah ini :
create table [nama_tabel] (
[field1] [type_data(ukuran)] [atribut] ,
[field2] [type_data(ukuran)] [atribut] ,
[field3] [type_data(ukuran)] [atribut] ,
[field4] [type_data(ukuran)] [atribut] ,
...
[field...] [type_data(ukuran)] [atribut]
);

Selanjutnya setelah kita membuat table, kita bisa cek dengan perintah show tables; untuk melihat daftar table yang sudah di buat. Untuk melihat lebih detail informasi dari sebuah table, bisa dengan perintah describe [nama_table];




7.) Kemudian kita masukkan data ke dalam database dengan perintah :
insert into [nama_table] 
values
("nilai_field1", "nilai_filed2", "...");
Selanjutnya untuk melihat hasil dari data yang sudah masukkan ke database, kita bisa menggunakan perintah select * from [nama_table];


note :

  • Untuk penjelasan lebih lanjut perintah select bisa lihat disini


   

Backup dan Restore menggunakan command

Backup

1.) Sebelum memulai backup kita memerlukan aplikasi text editor untuk melihat hasil backup. Disini kita menggunakan "notepad++", kita bisa download di https://notepad-plus-plus.org/download/v7.7.html . kita pilih yang 64 bit saja, karena sesuai dengan OS kita.

2.) Kemudian kita install "notepad++" nya dengan double klik lalu klik "Run". kita bisa install seperti halnya install aplikasi biasanya.

3.) Kemudian setelah install "notepad++" kita bisa langsung melakukan backup. Caranya kita pergi ke cmd dengan klik "ctrl+R" lalu ketik "cmd". Kita harus masuk ke folder "bin" dari si Server MySQL dengan perintah cd c:\Program Files\MySQL\MySQL Server 8.0\bin . lalu kita masukkan perintah "backupnya" yaitu mysqldump -u root -p -A  > [nama_backup.sql] , selanjutnya kita masukkan password dari Server MySQL kita. Tunggu hingga proses selesai.

note :
  • Perintah mysql -u root -p yang artinya nama "-u" = user adalah root dan "p" = password 
  • Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai backup bisa klik disini dan disini


4.) Kemudian kita buka Folder dari "bin" dari Server MySQL di "file eksplore" kita. disana kita bisa lihat bahwa ada sebuah file hasil dari backup kita yang berekstensi ".sql".

5.) Kemudian kita buka "file backup" dari database kita dengan aplikasi notepad++ yang sudah kita install sebelumnya.

6.) Kemudian kita bisa juga untuk merubah atau menambahkan data pada "file backup" database kita dengan perintah insert into [nama_table] values ("nilai_field1", "nilai_field2",...); .

7.) Kemudian Jangan lupa untuk kita save terlebih dahulu hasil dari data yang kita tambahkan.

Restore

1.) Pertama kita masuk masuk ke folder "bin" dari si Server MySQL dengan perintah cd c:\Program Files\MySQL\MySQL Server 8.0\bin . lalu kita masukkan perintah Restore nya mysql -u root -p < [nama_backup.sql] . Disini kita menggunakan file backup hasil dari proses backup sebelumnya yang ada di atas. Selanjutnya kita masukkan password dari Server MySQL kita. Tunggu hingga proses selesai.

2.) Kemudian untuk membuktikan apakah proses Restore sudah berhasil, kita bisa masuk ke Server MySQL kita. Selanjutnya kita ketikkan perintah show databases; untuk melihat apakah daftar databasenya sudah benar. Lalu kita ketikan perintah use [nama_database] untuk mengarahkan ke "database" yang dituju. Kemudian kita ketikkan perintah show tables; untuk melihat apakah daftar tablenya sudah benar sesuai databasenya. Selanjutnya kita ketikkan perintah select * from [nama_table] untuk melihat apakah data yang ada di dalam table sudah benar sesuai dengan perubahan atau penambahan yang sebelumnya kita lakukan pada bagian "backup" diatas.


Perintah perintah CURD (Create, Update, Read, Delete)

A. Field / Column

1.) Create Field tambahan
Masukkan perintah :
alter table [nama_table]
add [field...] [type_data(ukuran)] [atribut] after [field...];



2.) Delete Field
Masukkan perintah :
alter table [nama_table] drop [field...];

B. Row / Record

1.) Update Record
Masukkan perintah :
update [nama_table] set [field...] = 'data_baru' where [field-key] = [data-key]

2.) Delete Record
Masukkan perintah :
delete from [nama_table] where [field-key] = [data-key]


C. Table

1.) Delete / drop Table
Masukkan perintah :
drop table [nama_table];

D. Database

1.) Delete / drop Database
Masukkan perintah :
drop database [nama_database];

Backup dan restore menggunakan phpmyadmin (GUI)

Backup 

1.) Pertama kita buka dulu "xampp", xampp merupakan kepanjangan dari x (4 OS), mariadb (DBMS), php, dan perl.

2.) Kemudian kita klik "start" pada service "apache" dan "MySQL" sampai berwarna hijau.

3.) Kemudian jangan lupa untuk mengecek IP dari Server yang kita pakai.

4.) Kemudian kita akses Server MySQL kita menggunakan phpMyAdmin dengan mengetikkan ip/phpmyadmin di "kolom search". phpMyAdmin merupakan antarmuka berbasis GUI untuk mengelola DBMS. Bisa kita lihat kita sudah membuat database (1), table (2), dan datanya (3). Bisa kita lihat pada gambar di bawah ini.

5.) Kemudian kita lakukan proses backup, untuk saat ini kita akan membackup sebuah database. Caranya klik logo "Baru" pada gambar di bawah ini, lalu kita klik menu "Ekspor". Kemudian kita akan membackup salah satu database saja maka kita pilih "kustom". Selanjutnya Pada "Basis data" kita pilih yang database yang ingin di backup saja.

note :

  • jika kita ingin membackup "semua database" sekaligus maka pilih "cepat".
  • jika kita ingin membackup "table" maka pertama kita klik "nama_database", jangan klik "Baru". Lalu klik Ekspor.
6.) Kemudian kita scroll ke bawah dan klik "kirim".

7.) Kemudian secara otomatis file "nama_backup.sql" akan di download.

8.) Kemudian kita bisa cek di "folder download" apakah sudah tersimpan.

9.) Kemudian database yang ada di DBMS bisa di delete, Caranya seperti gambar di bawah.

Restore

1.) Pertama bisa kita lihat daftar database sebelum di "Restore". Selanjutnya kita klik menu "Impor" lalu kita klik "Pilih File" untuk memasukkan file "backup.sql" kita.

2.) Kemudian pilih file "nama_backup.sql" punya kita lalu klik "open".

3.) Kemudian kita scroll kebawah dan klik "kirim", tunggu beberapa saat hingga proses "Restore" selesai.

4.) Kemudian kita bisa melihat hasil dari "Restore", hasilnya adalah penambahan berupa databasen(1), table (2), dan datanya (3). Bisa kita lihat pada gambar di bawah ini.


Sekian dari blog saya semoga bermanfaat :)









































Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAB 17 : Cara Mengkonfigurasi Share Hosting

LAB 18 : Cara Menkonfigurasi Sistem Kontrol dan Monitoring