LAB 17 : Cara Mengkonfigurasi Share Hosting

Mengkonfigurasi Share Hosting Pada Windows Server 2016


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pada blog kali ini saya akan menjelaskan cara mengkonfigurasi Share Hosting di Windows Server 2016.



Daftar isi :


>Pengenalan

   1. Pengertian

   2. Fungsi

   3. Cara Kerja 

   4. Jenis-jenis Layanan Hosting

>Konfigurasi
>Verifikasi
>Soal
   #> Membuat Domain Kedua
   #> Menginstall dan Menggunakan Application "Mail Server dari SquirrelMail"
   #> Verifikasi Mengirim Email



Pengenalan

1. Pengertian


Hosting atau web hosting adalah sebuah tempat dimana file dan data yang diperlukan website disimpan serta dapat diakses dan dikelola melalui internet. File website yang disimpan pada hosting berupa video, gambar, email, script, aplikasi dan database.


2. Fungsi


     a.) Tempat Penyimpanan Data
Fungsi utama dari sebuah web hosting yaitu sebagai tempat penyimpanan data atau file dari sebuah aplikasi atau website secara online, sehingga bisa diakses oleh orang banyak dengan jaringan internet. Hosting dapat dikatakan sebagai sebuah perpustakaan dan website sebagai buku-bukunya, sehingga banyak orang yang bisa melihat atau membaca buku tersebut. Jadi pemilik website bisa memberikan informasi sesuai kebutuhan user.

     b.) Alamat Akses atau Link Website

Hosting juga berfungsi sebagai redireksi dari sebuah DNS. Contohnya ada sebuah situs 101.com, situs ini sudah teregistrasi dalam sebuah DNS. Ketika ada seseorang ingin mengakses situs tersebut, maka server akan mengakses link hosting yang digunakan dalam hosting.

Jadi biarpun website atau situs sudah terdaftar dalam DNS tetapi tidak dimasukkan dalam web hosting, website tersebut tidak akan bisa di akses oleh orang lain. Bahkan bisa memunculkan keterangan error saat ada orang ingin mengaksesnya.


     c.) Menjaga Website atau Aplikasi Tetap Online

Fungsi terakhir dari web hosting yang terakhir sangatlah penting untuk sebuah website atau aplikasi, bahkan fungsi ini hanya ada di hosting. Dimana website akan selalu dalam kondisi online selama penyedia hosting website tetap terjaga dan tidak ada masalah, maka website kamu bisa di akses kapan saja dan dimana saja tanpa khawatir bila sewaktu-waktu mati.

Walaupun ada beberapa kasus sebuah website mati, tetapi ini hanya sebagian kecil saja. Umumnya situs tersebut menggunakan web hosting free, maka ada baiknya menggunakan hosting berbayar yang lebih aman dan memiliki garansi untuk uptime. Bilamana website untuk keperluan bisnis atau profesi, gunakan web hosting sudah berpengalaman, sehingga berapa pun yang mengakses website tidak akan mendapat masalah. Sebelum memulai untuk web hosting, sebaiknya kamu mengetahui jenis-jenisnya. Jadi bisa memilih hosting yang sesuai dengan kebutuhan website atau aplikasi.


3. Cara Kerja

Ketika mengakses sebuah website (baik menggunakan IP Address maupun nama domain) melalui browser yang menggunakan network protocol HTTP, internet akan mengirimkan permintaan akses kepada server hosting. Selanjutnya, server akan mengirimkan informasi file yang diminta ke komputer melalui internet yang selanjutnya diterjemahkan oleh web browser dalam bentuk tulisan dan gambar.

4. Jenis-jenis Layanan Hosting

1.) Shared Hosting
Shared hosting adalah layanan hosting dimana sebuah server digunakan secara bersama-sama oleh banyak pengguna sekaligus. Para pengguna layanan shared hosting tersebut berbagi resource & kapasitas server bersama-sama. User memiliki hak akses terbatas ke server dan setting server sudah ditentukan oleh pengelola server. 

Kelebihan shared hosting:
  • Dari sisi biaya, menyewa shared hosting cukup hemat dan ekonomis dibanding menyewa VPS atau Dedicated Server.
  • Untuk pemula menggunakan shared hosting cukup memudahkan, karena Anda tidak perlu direpotkan dengan setting server sendiri.
  • Dari sisi support, biasanya layanan hosting menyediakan support yang siap membantu Anda selama 24 jam.
  • Jika ada permasalahan pada server Anda tidak perlu turun tangan sendiri, penyedia server akan memperbaiki permasalahan tersebut.
Kekurangan shared hosting:
  • Karena dipergunakan bersama – sama, jika salah satu pengguna menyebabkan overload atau gangguan pada server maka pengguna yang lain berpotensi terkena dampaknya.
  • Pengguna shared hosting memiliki akses yang sangat terbatas pada server dan hanya dapat mengakses serta mengelola filenya sendiri.
  • Seluruh setting batasan / limit sudah ditentukan oleh pengelola server, Pelanggaran pada ketentuan pengelola server dapat mengakibatkan penahanan hingga penghapusan akun hosting.

2.) VPS Hosting/VPS Server

VPS Hosting/VPS Server merupakan server hosting fisik yang dibagi-bagi kembali menjadi server virtual dan difungsikan sebagai server hosting tersendiri. Pengguna memiliki root akses VPS server masing-masing dan memiliki wewenang penuh melakukan pengaturan server VPS-nya. Untuk mengelola server VPS, Anda membutuhkan pengetahuan dasar mengenai server.
Kelebihan VPS:
  • Dari sisi harga VPS masih jauh lebih terjangkau dibandingkan Dedicated Server.
  • Anda bisa & bebas mengcustomisasi server VPS yang Anda miliki.
  • Pada jenis VPS managed, ada tim support yang akan membantu Anda 24 jam.
  • Memiliki akses root server VPS.
  • Scalable, Anda dapat menurunkan atau meninggikan resource tanpa harus mengalami downtime.
Kekurangan VPS:
  • Diperlukan pengetahuan dasar tentang server dan sistem operasi.
  • Biaya yang dikeluarkan lebih tinggi dari shared hosting.
  • Harus menginstal control panel sendiri.

3.) Dedicated Server & Colocation Server

Dedicated server dan Colocation Server sebenarnya merupakan server yang sama, yang membedakan adalah komponen hardware Dedicated Server menyewa milik datacenter, sedangkan Colocation server, server fisik dan semua komponennya dibeli sendiri, mulai dari hardware, software, firewall hingga komponen lainnya dan diletakkan di data center untuk dikelola & dirawat. Pengguna memiliki root access server dan memiliki wewenang penuh memanajemen server-nya. Untuk mengelola Dedicated dan Colocation Server, Anda juga membutuhkan pengetahuan tentang server.
Kelebihan Dedicated/Colocation Server
  • 1 Server fisik yang hanya dipergunakan untuk Anda.
  • memiliki akses root server.
  • Anda yang menerapkan aturan sendiri.
  • Kontrol penuh untuk meningkatkan spesifikasi server sendiri.
  • Resource yang besar untuk Anda sendiri.
Kekurangan Dedicated/Colocation Server
  • Diperlukan pengetahuan dasar tentang server dan sistem operasi.
  • Biaya yang dikeluarkan lebih tinggi dari shared hosting.
  • Harus menginstall control panel sendiri.
  • Jika melakukan upgrade/downgrade maka akan mengalami downtime karena server harus dimatikan.


Konfigurasi




1.) Pertama kita login ke dalam plesk yang sudah diinstall sebelumnya, kemudian masukkan username "Administrator" dan password. Untuk menginstall bisa klik disini.

2.) Kemudian kita tambahkan sebuah domain untuk di daftarkan pada internet agar bisa digunakan pada shared hosting. Cara klik "+ Add Domain".

3.) Kemudian kita masukkan data pada : Domain name, Username, Password, Repeat Password. Lalu Klik "OK".



4.) Kemudian kita sudah menambahkan satu domain beserta usernya. Muncul warning yang intinya domain yang baru di daftarkan masih menggunakan ip default, nanti kita bisa resolve dengan ip server kita. Lalu kita akan membuat sebuah "Subdomain", Caranya klik "+  Add Subdomain".

5.) Kemudian kita masukkan data pada Subdomain name. Lalu klik "OK".

6.) Kemudian kita akan membuat sebuah user baru sebagai user untuk subdomain. Caranya klik Users > User Accounts > + Create user Account.

7.) Kemudian kita masukkan data pada : Contact name, Email address, User Role, password dan Confirm password. Lalu klik "OK".

8.) Kemudian kita sudah membuat sebuah user dengan role sebagai "Application User", dimana hak aksesnya tidak sama dengan role "Administrator".

9.) Kemudian kita menginstall sebuah Application CMS yaitu "WordPress" pada Subdomain ynag baru saja kita buat yaitu "wordpress.hafidz.com". Caranya  kita klik websites & Domains > bagian subdomain "wordpress.hafidz.com"> Applications.

10.) Kemudian akan muncul beberapa Application, kita pilih yang WordPress. Untuk install WordPress ada 3 Cara yaitu : (1. Install) yaitu uername dan password akan di generate/dibuat secara otomatis, (2. Custom) yaitu username dan password kita tentukan sendiri, (3. Version) yaitu kita bisa menginstall berdasarkan versi yang di butuhkan. Untuk konfigurasi ini kita menggunakan yang "Install Custom".

11.) Kemudian kita disuruh menyetujui lisensi dengan Centang "I accept the terms of License Agreement" untuk menginstall" "WordPress". Lalu klik "Next".

12.) Kemudian kita masukkan data pada : Administrative username, Administrator password, Confirm password. Untuk login pada WordPress nantinya. Kemudian kita masukkan data di Main configuration pada : Site name, Database name, Database user name, Database user password, dan Confirm password. Lalu klik "Install" untuk memulai installasi "WordPress".

13.) Kemudian setelah Installasi WordPress sudah selesai maka muncul seperti gambar di bawah ini.

14.) Kemudian Jika kita ingin memberikan pengamanan authentication pada webisite WordPress kita, kita bisa membuat username dan password. Dengan Cara klik "Password Protection", lalu masukkan username dan password untuk login nantinya.

15.) Kemudian jika "Password Protection" sudah aktif maka tandanya seperti gambar di bawah ini.


Verifikasi

16.) Kemudian kita arahkan DNS utamanya (Preferred DNS server) ke arah IP Server kita dan DNS Alternatifnya (Alternate DNS server) ke arah gateway.

17.) Kemudian kita ketikkan subdomain kita untuk masuk ke website wordress kita. Kita disuruh masukkan Username dan Password authentication yang sebelumnya sudah dibuat.

18.) Kemudian akan muncul halaman website dari wordpress kita.

19.) Kemudian untuk cara lain verifikasinya dengan klik Websites & Domains > bagian Subdomain wordpress.hafidz.com > Preview.

20.) Kemudian kita ketikkan subdomain kita untuk masuk ke website wordress kita. Kita disuruh masukkan Username dan Password authentication yang sebelumnya sudah dibuat. 

21.) Kemudian akan muncul halaman website dari wordpress kita.





SOAL

#> Membuat Domain Kedua

1.) Pertama kita akan membuat satu Subdomain untuk Application "Mail Server" nantinya. Caranya buka menu Websites & Domains > klik Add Subdomain.


2.) Kemudian kita masukkan data (nama Sub) pada Subdomain name. Lalu klik "OK".


3.) Kemudian kita akan membuat sebuah user baru sebagai user untuk subdomain dan sebagai user untuk Mail Server. Caranya klik Users > User Accounts > + Create user Account.


4.) Kemudian kita masukkan data pada : Contact name, Email address, User Role, password dan Confirm password. Lalu klik "OK". 


5.) Kemudian kita sudah membuat sebuah user dengan role sebagai "Application User".


#> Menginstall dan Menggunakan Application "Mail Server dari SquirrelMail"

6.) Kemudian kita menginstall sebuah Mail Server yaitu "SquirrelMail" pada Subdomain ynag baru saja kita buat yaitu "mail.hafidz.com". Caranya  kita klik websites & Domains > bagian subdomain "mail.hafidz.com"> Applications.


7.) Kemudian kita pilih yang All Available Applications > Collaboration.


8.) Kemudian kita install "SquirrelMail" dengan install (Custom), klik seperti gambar di bawah ini.


9.) Kemudian kita tunggu proses downloading SquirrelMail.

10.) Kemudia kita disuruh menyetujui lisensi dengan Centang "I accept the terms of License Agreement" untuk menginstall" "SquirrelMail". Lalu klik "Next".

11.) Kemudian pada bagian ini kita biarkan diisi dengan data defaultnya saja. Lalu klik "Install".

12.) Kemudian kita tunggu proses Installing SquirrelMail.

13.) Kemudian setelah proses Installing SquirrelMail, muncul pengaturan dari Application "SquirrelMail"seperti gambar di bawah ini

14.) Kemudian kita akan mengaktifkan layanan IMAP untuk jaga jaga apabila jika login tidak bisa masuk, di karenakan layanan IMAP nya mati, Tapi biasanya defaultnya sudah aktif. caranya kita buka menu Tools & Settings > Services Management.

15.) Kemudian kita aktifkan "MailEnable IMAP Service" dengan mengklik logo "play".

16.) Kemudian kita pastika harus mempunyai 2 User yaitu sebagai User Mail Pengirim dan User Mail Penerima. Kita buka menu Users. Jika belum ada user kita buat dulu, caranya seperti langkah langkah sebelumnya.


#>Verifikasi Mengirim Email

17.) Kemudian kita ketik ke search bar di browser kita dengan Subdomain yang sebelumnya kita buat untuk Mail Server. Lalu kita isikan User Mail dan Passwordnya Pengirim yang sudah kita buat pada langkah sebelumnya. Kemudian kita klik "Login".

18.) Kemudian ini adalah tampilan dari "SquirrelMail". Disini kita akan mencoba mengirim sebuah Email, caranya kita klik "Compose".

19.) Kemudian kita isikan tujuan Email (To), Judul (Subject), dan isinya. Jika sudah kita bisa langsung mengirim dengan klik "Send".

20.) Kemudian kita bisa lihat pada menu "INBOX.Sent" ada Email sudah berhasil terkrim.

21.) Kemudian kita login ke akun si "penerima", kita isikan User Mail dan Passwordnya Pengirim yang sudah kita buat pada langkah sebelumnya. Kemudian kita klik "Login".

22.) Kemudian kita buka menu "INBOX", maka akan ada Email yang sudah masuk dari User Pengirim.

23.) Kemudian kita klik Email yang masuk tersebut, maka akan muncul isi dari Email tersebut.







Sekian dari blog saya semoga bermanfaat :)








Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAB 18 : Cara Menkonfigurasi Sistem Kontrol dan Monitoring

LAB 8 : Cara Mengkonfigurasi Database Server