LAB 15 : Cara Mengkonfigurasi Control Panel Hosting

Mengkonfigurasi Control Panel Hosting Di Windows Server 2016



Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pada blog kali ini saya akan menjelaskan cara mengkonfigurasi Database Server di Windows Server 2016

Daftar isi :


>Pengenalan
   1. Pengertian
   2. Kelebihan dan Fungsi
   3. Macam-macam Control Panel
>ZPanel
   1. Installasi
   2. Kelenihan dan Fungsi
   3. Verifikasi
   4. Verifikasi Menggunakan CMD
>Plesk
   1. Installasi
   2. Konfiurasi Domain


Pengenalan



1. Pengertian


Control Panel merupakan sebuah aplikasi yang berisi fasilitas-fasilitas untuk mengatur fungsi-fungsi pada server kita, seperti add/remove domain, DNS, mail server, database/phpmyadmin, dan lain-lain. Zpanel adalah web hosting control panel gratis dan lengkap untuk server berbasis Microsoft® Windows ™ dan POSIX (Linux, Unix dan MacOSX). Zpanel ditulis dalam PHP dan menggunakan beberapa open source (atau tersedia secara bebas) paket perangkat lunak untuk menjadikan web hosting yang aman. Control Panelmerupakan sebuah aplikasi yang ada pada hosting untuk mempermudah pengaturan hosting, aplikasi ini mirip seperti os, dan tentunya berbasis GUI, namun sebenarnya aplikasi ini merupakan kumpulan script-script dan command yang didesain sedemikian rupa untuk memudahkan webmaster dalam mengelola website.

Untuk dapat menggunakan fasilitas pengatur web hosting ini pengguna harus menggunakan sebuah username dan password. Untuk cara pengaksesan Cpanel sendiri juga dapat di akses melalui browser di internet misalnya saja seperti internet explorer, firefox, dan lain-lain. Kini sebagai garis besar Cpanel dapat di ibaratkan sebagai sebuah jembatan yang akan memerintahkan teknik ke berbagai program pendukung website yang telah ada di web server milik anda. Beberapa program pendukung yang terdapat di Cpanel web hosting misalnya saja seperti MySQL, php, LiteSpeed, Apache.

2. Kelebihan dan Fungsi



Beberapa kelebihan dari fungsi Cpanel web hosting ini dapat digunakan untuk :

  • Untuk membuat atau menghapus alamat email.
  • Membuat atau menghapus name atau user di database MySQL.
  • Dapat digunakan untuk menciptakan email forwarder.
  • Untuk mengatur konfigurasi PHP.
  • Untuk mengupload file website dan juga database.
  • Untuk konfigurasi keamanan folder website.
  • Untuk melihat statistik dari kunjungan website anda.
  • Untuk mengatur sub domain atau dapat juga menambah domain.
  • Untuk instal Script Website, dan masih banyak lagi



3. Macam-macam Control Panel


    1.) WHM/Cpanel (berbayar)
    Cpanel adalah web hosting control panel yang paling populer di dunia. Fasilitas ini memudahkan pemilik account hosting untuk mengatur seluruh fasilitas web hosting yang dimilikinya. Cpanel adalah control panel hosting berbasis linux. Antarmuka grafisnya juga membantu untuk mengelola website dan account web hosting sangat mudah dan cepat.

    2.) Webuzo (berbayar & gratis)
    Jika anda telah terbiasa menggunakan WHM/Cpanel. Anda pasti sering melihat fitur softaculous untuk aplikasi auto install CMS seperti wordpress, joomla, drupal dan lain-lain.
    Webuzo sendiri juga dapat dijadikan salah satuTips memilih Control Panel untuk hosting anda dikarenakan webuzo ini adalah produk dari softaculous yang sering saya gunakan. disamping fiturnya tidak jauh berbeda. Webuzo memiliki script auto install seperti layaknya anda menggunakan WHM/Cpanel.

    Kekurangan dari webuzo :
    Tidak semua fitur siap digunakan, harus anda install satu persatu tidak mendukung dns cluster.
    Update : tidak semua fitur bisa digunakan mariaDB, nginx sudah tidak bisa digunakan pada versi gratis.

    3.) Plesk (berbayar)
    Plesk adalah salah satu aplikasi control panel hosting yang juga popular. Sebagian perusahaan hosting menawarkan/menggunakan aplikasi ini. Plesk saat ini tersedia bagi OS server Windows dan Linux. Keduanya adalah produk yang berbeda, walaupun diberi merek yang sama yaitu Plesk.

    Kekurangan dari Plesk :
    Grafik antar muka masih membingungkan untuk pengguna awam sulitnya optimasi jika tidak memiliki pengetahuan mengenai webserver.

    4.) DirectAdmin
    DirectAdmin adalah control panel web hosting berbasis web yang dirancang untuk mengelola website lebih mudah. DirectAdmin bisa diinstall dibeberapa variant linux seperti Red Hat, Fedora Core, Red Hat Enterprise Linux, CentOS, Ubuntu dan Debian. Bahkan bisa juga digunakan pada FreeBSD.

    5.) VestaCP (gratis)
    VestaCP adalah aplikasi open source web hosting control panel yang secara default memungkinkan untuk meng-host dan mengelola website dengan mudah pada VPS. Dan yang paling saya suka tampilan VestaCP support untuk bahasa indonesia.

    Kekurangan dari VestaCP :
    admin tidak bisa jump langsung ke user seperti layaknya Cpanel pertama kali install, saya menemui error sewaktu membuat database.

    6.) Spanel (berbayar)
    Spanel adalah panel kontrol hosting yang digunakan dan dikembangkan sendiri oleh Masterweb (indonesia). Walaupun juga menawarkan layanan hosting dengan server berbasis panel kontrol lain seperti Cpanel dan Plesk, masterweb hingga kini masih aktif juga menggunakan Spanel untuk server-server hostingnya maupun banyak server internal/publik lainnya.

    7.) Kloxo/KloxoMR (gratis)
    KloxoMR sendiri adalah pengembangan dari kloxo yang sudah depecreated (sudah tidak dikembangkan lagi). Sebelum mengenal webuzo, saya sendiri menggunakan KloxoMR. Software ini juga dapat dijadikan salah satu Tips memilih control panel untuk hosting anda, dikarenakan gratis.

    Kekurangan dari KloxoMR :
    Banyak bugs, autofix yang tidak memperbaiki sebagaimana mestinya.

    8.) Webmin (gratis)
    Webmin adalah control panel berbasis web untuk administrasi. Sistem untuk Unix. Anda dapat melakukan setup Apache, DNS, file sharing dan banyak lagi.

    9.) Ajenti (gratis)
    Ajenti merupakan control panel berbasis web yang bersifat open source. Ajenti sangat cocok digunakan di VPS maupun dedicated server.

    10.) Zpanel
    Zpanel adalah alternative panel gratis lain selain kloxo dengan tampilan yang modern dan lebih atractive. Ada kelebihan ada juga kekurangannya, zpanel memiliki sedikit kekurangan yaitu sedikit sulit di install.

    11.) ISPconfig
    ISPConfig 3 adalah control panel open source untuk linux yang mampu mengelola beberapa server menjadi satu kontrol panel (master).

    12.) OpenPanel
    OpenPanel adalah sistem yang dibangun secara modular untuk administrasi pengelolaan lingkungan server dan desktop, seperti ditulis di situs pengembangnya, aplikasi ini merupakan platform terbuka dimana pengguna atau pengembang lainnya dapat merealisasikan ideanya dengan mudah diatas OpenPanel keunggulan lain dari OpenPanel adalah masuk antarmuka yang moderen dan bersih yang dibangun secara modular dan terbuka.

    13.) EHCP
    EHCP (Easy Hosting Control Panel) adalah aplikasi open source yang sangat effective digunakan untuk control panel hosting yang menawarkan anda untuk meng-host situs web, membuat account ftp, account email, sub domain, dan sebagainya. EHCP adalah control panel hosting yang pertama ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan tersedia secara gratis.

    14.) ISPCP
    ISPCP Omega Panel mungkin akan kedengaran asing bagi anda. Sebenarnya keduanya tetap mengarah pada yang sama di mana web kita ditaruh, hanya manjemennya yang berbeda. Terkadang kita kaget terlongong longong melihat tampilan ISPCP Omega Panel yang sangat tidak familiar bagi kalangan awam.

    15.) VHCS
    VHCS adalah Panel Software Kontrol Profesional untuk bersama, reseller, manajemen server virtual dan berdedikasi. VHCS memberikan lengkap otomatisasi hosting yang alat dengan menawarkan keamanan yang signifikan, biaya total-of-kepemilikan, dan keuntungan kinerja lebih bersaing solusi komersial.

    16.) DTC
    Domain Technologie Control (DTC) adalah control panel hosting terutama untuk admin dan akuntasi layanan hosting GPL. Dengan bantuan interface web berbasis GUI, DTC daoat mendelegasikan tugas seperti membuat email, account FTP, sub domain, database dan banyak lagi. Ia mengatur database MySQL yang berisi semua informasi hosting.

    17.) InterWorx
    Interworx adalah Linux server management system dan web hosting control panel. Interworx memiliki seperangkat tool yang memberikan kewenangan administrator untuk memerintah servernya sendiri dan end user dapat melihat atau meninjau hasil pengelolaan website mereka. Kontrol panel ini pada dasarnya dibagi menjadi dua mode, yaitu :
    1. Nodeworx, yaitu modus administrator yang membantu mengelolaan server,
    2. SiteWorx, yaitu website owner view yang membantu end users untuk mengelola account mereka hosting dan fitur-fitur didalamnya.

    18.) SysCP
    SysCP (Sistem Control Panel) adalah ISP alat manajemen server untuk administrasi berbasis web dari web server (Apache), server mail (Postfix, Courier), FTP server (proftpd), basis data (MySQL). dan nameserver (Bind).
    Proyek ini didirikan pada musim gugur tahun 2003 oleh Florian Lippert dan diterbitkan pada tanggal, 15 2004 di bawah GNU General Public Licence (GPL). SysCP dikembangkan untuk digunakan dengan Debian, tetapi dengan beberapa modifikasi itu harus dijalankan pada setiap sistem server.



    ZPanel


    Installasi

    1.) Pertama sebelum kita menginstall ZPanel, kita download terlebih dahulu Microsoft Visual Studio Runtime Versi terbaru pada situs https://sourceforge.net/projects/zpanelcp/files/server_stack/10.0.2/ , pilih filenya yang bernama "zpanel_vcredist_64.exe". Bisa kita sesuaikan versinya sesuai dengan OS Server kita, disini saya menggunakan versi yang 64 bit.

    2.) Kemudian proses download akan berjalan.

    3.) Kemudian setelah di download, kita jalankan dengan "double klik".

    4.) Kemudian akan muncul pop-up setupnya, kita klik "Next" saja.

    5.) Kemudian kita langsung klik "install" saja.

    6.) Kemudian kita tunggu porses installasi hingga muncul pop-up dibawah ini, klik "finish" untuk keluar dari pop-up.

     7.) Kemudian kita download aplikasi/tools yang kedua yaitu "zpanel-stack-1_0_2_php53.exe" pada situs https://sourceforge.net/projects/zpanelcp/files/server_stack/10.0.2/ .

      8.) Kemudian proses download akan berjalan.

     9.) Kemudian setelah di download, kita jalankan dengan "double klik".

    10.) Kemudian akan muncul pop-up setupnya, kita klik "Next" saja.

    11.) Kemudian kita langsung klik "install" saja.

    12.) Kemudian akan ada proses installasi MySQL, Webserver, Filezila,dsb yang lumayan lama.

    13.) Kemudian akan muncul pop-up windows features NetFramework 3.5, kita klik "close" saja.

    14.) Kemudian kita tunggu porses installasi hingga muncul pop-up dibawah ini, klik "finish" untuk keluar dari pop-up.

    15.) Kemudian kita download aplikasi/tools yang ketiga yaitu installer dari ZPanelnya nama filenya "installer-10_1_0-win32.exe" di situs https://github.com/zpanel/zpanelx/releases/tag/10.1.0 , saya menggunakan yang 32 bit karena hanya itu yang tersedia.

     16.) Kemudian proses download akan berjalan.

    17.) Kemudian setelah di download, kita jalankan dengan "double klik".

    18.) Kemudian akan muncul pop-up setup dari ZPanel, disini kita klik "Next" saja.

    19.) Kemudian akan ada "License Agreement" merupakan persyaratan yang harus dibaca tentang penggunaan aplikasi. Lalu klik "I accept the agreement" kemudian klik "Next".

    20.) Kemudian kita langsung klik "install" saja.

    21.) Kemudian pada bagian ini kita isikan "Full name" dan "Email address" yang akan di daftarkan nantinya pada saat login ZPanel.

    22.) Kemudian pada FQDN (Full Quality Domain Name) kita isikan domain yang akan di daftarkan pada server beserta password yang diinginkan.

    23.) Kemudian muncul "Press any key to continue", tekan enter ataua tombol apapun untuk melanjutkan installasi.

    24.) Kemudian muncul pop-up complete zpanel setup wizard, untuk exit klik "Finish".


    25.) Kemudian proses instalasi ZPanel sudah selesai, untuk selanjutnya kita coba login ke dalam ZPanel dengan mengetikan domain yang sebelumnya didaftarkan pada search bar. Kita masukkan Username dengan login default ZPanel yaitu "Zadmin" dan password yang sudah di daftarkan sebelumnya.

    26.) Kemudian kita akan masuk ke tampilan Home dari ZPanel seperti gambar di bawah ini. Untuk selanjutnya kita bisa konfigurasi beberapa fitur sesuai yang diinginkan.

    Konfigurasi FTP

    1.) Pertama kita buat sebuah Sub Domain yang nanti akan di khusukan untuk Path FTP Server. Disini saya membuat Sub Domain dengan nama "zpanel".

    2.) Kemudian kita coba ping Sub Domain tersebut apakah sudah Ready.

     3.) Kemudian jika usernam dan password ZPanel lupa, bisa kita check pada folder zpanel yang diinstall di drive "C:zpanel > login_details".

    4.) Kemudian di dalam login_details bisa kita lihat ada username, password dan informasi lainnya.

    5.) Kemudia kita pada search bar kita ketikan Domain beserta Sub Domain "zpanel" yang sebelumnya sudah dibuat. Lalu masukkan Usernama dan Password dari ZPanel kita.

    6.) Kemudian kita akan membuat sebuah FTP Account yang nantinya akan digunakan sebagai akun untuk mengakses FTP Server. Caranya buka File Management > FTP Account. 

    7.) Kemudian kita isikan usernamapassword, pada account type kita pilih "Full access", pada Home directory pilih yang "Set Master Home Directory" dengan pathnya "/root". Selanjutnya klik "Create" yang paling bawah.

    8.) Kemudian satu akun sudah dibuat, bisa kita lihat pada gambar di bawah ini.

    Verifikasi

    1.) Pertama kita coba lewat web browser, kita ketikkan pada search bar ftp://[sub domain].[domain] masukkan username dan password yang sudah di daftarkan pada account ftp yang sudah dibuat, lalu klik "Sign in".

     2.) kemudian akan ada isi dari Server FTP kita.

     3.) Kemudian kita coba mennggunakan "File Explorer", cara hampir sama dengan web brower yaitu pada search bar ftp://[sub domain].[domain] masukkan username dan password yang sudah di daftarkan pada account ftp yang sudah dibuat, lalu klik "Log On".

     4.) Kemudian kita coba membuat sebuah folder baru, untuk meyakinkan bahwa kita menggunakan account type "Full Access".


    Verifikasi Menggunakan CMD

    1.) Pertama buka CMD lalu ketikkan ftp [sub domain].[domain] , masukkan username dan password. Lalu lihat isi FTP Server dengan perintah dir, Kemudian buat folder baru dengan perintah mkdir lalu ketik dir lagi untuk mengeceknya. Untuk keluar bisa dengan perintah quit.




    Plesk

    Installasi

    1.) Pertama kita download installer plesk pada situs https://www.plesk.com/ , lalu pilih "TRY FOR FREE". Disini kita mencoba install plesk dengan versi trial, dengan batas sekitar 15 hari. 

     2.) Kemudian kita disuruh mengisi Nama, Email, describe yourself, experience, dan country. "Ceklist" juga ketentuan yang di perlukan, lalu klik "GET LICENSE KEY".


    3.) Kemudian kita pilih installer windows yang default, dengan klik "Download the Windows Installer".

    4.) Kemudian proses download akan berjalan.

    5.) Kemudian kita jalankan "plesk-installer.exe" dengan double klik, lalu klik Run untuk menjalankannya.

    6.) Kemudian akan muncul jendela CMD seperti gambar di bawah ini, yang berarti Web interface pada plesk sudah di mulai dengan situs http://localhost:8447.

    7.) Kemudian secara otomatis kita akan masuk ke web browser dengan alamat http://localhost:8447 . Lalu pilih bahasa yang diinginkan, Login name "Administrator" (username window server kita), Password (password windows server kita), kemudian klik "Log In".

    8.) Kemudian pilih "Install or Upgrade Product" untuk memulai aplikasi apa saja yang akan diinstal. Dapa dilihat pada Product summary belum ada aplikasi yag diinstall.

    9.) Kemudian kita centang pada "Plesk" lalu kita install dengan versi yang stabil saja, lalu klik "Continue".
     

    10.) Kemudian Proses download akan mulai berjalan seperti gambar di bawah ini.

    11.) Kemudian pada bagian ini kita pilih salah satu Instalasi type dari plesk. Installasi type sendiri terdiri dari 3 type yakni Recommended, Full, dan Custom. Untuk proses ini kita gunakan recommended karena proses instalasi yang disarankan lebih mudah dan koneksi internet harus cepat, berhubung paket yang diinstal membutuhkan banyak paket maka pilih recomemmended. Lalu berikan centang pada "Preview components selection" lalu klik "Continue".

    12.) Kemudian bisa kita lihat gambar di bawah ini, "Status of components" bisa di pilih apakah di install, di update atau tidak diinstal. Tanda hijau centang berarti yang akan diinstal, tanda seru biru berarti update paket tersedia. Sedangkan merah silang paket tidak diinstal. Scroll kebawah kemudian klik "Continue".


    13.) Kemudian bisa kita lihat gambar di bawah ini ada pengaturan letak path default. Untuk Spesifikasi path default yang akan diinstal terletak pada drive C:\ProgramFiles(x86)Plesk, sedangkan content web nya terdapat pada C:\Inetpub\whosts, lalu isikan password (password windows server kita) kemudian klik "Continue".


    14.) Kemudian proses product akan diinstall mulai berjalan, proses ini memakan waktu yang cukup lama dan membutuhkan koneksi internet yang lumayan tinggi.

    15.) Kemudian akan muncul pemberitahuan seperti gambar di bawah ini bahwa installasi sudah selesai, lalu klik "ok" untuk keluar.

    16.) Kemudian kita akan masuk kedalam Control Panel Plesk dengan menggunakan web browser. Ketikkan pada search bar https://[ipserver]:8443 , lalu klik "Next" atau "Lanjutan".

    17.) Kemudian kita klik "Lanjutan ke 172.18.0.114 (tidak aman)."

    18.) Kemudian kita disuruh masukkan username "Administrator" (username window server kita ), Password (password windows kita), dan pilih interface language. Lalu klik "Log In".

    19.) Kemudian kita disuruh masukkan beberapa data, yaitu Email, Password "(password yang akan digunakan untuk login Plesk untuk kedepannya)", dan pilih lisensi yang digunakan (disni kita menggunakan yang trial). Lalu ceklist pada bagian konfirmasi "agrrement plesk", kemudian klik "Enter Plesk".

    20.) Kemudian inialisasi dari plesk akan berjalan, kita tunggu proses tersebut sampai selesai.

    21.) Kemudian bisa kita lihat gambar di bawah ini adalah Tampilan awal dari plesk dan beberapa fiturnya ada seperti website & domain, mail, application, files, databases, File sharing, Statistics dsbnya.

    Konfigurasi Domain

    1.) Pertama kita buat sebuah Domain dengan klik "Add Domain".

    2.) Kemudian kita isikan "Domain name", "Username", "Password" (Untuk password gunakanlah huruf besar, huruf kecil, angka dan non-alphanumeric minimal dua huruf), lalu klik "OK".

    3.) Kemudian bisa kita lihat gambar dibawah ini, satu domain sudah berhasil ditambahkan.



    Komentar

    1. Kak, ingin bertanya. Pada konfigurasi FTP, DNS Manager itu dimana mencarinya? Terima kasih.

      BalasHapus

    Posting Komentar

    Postingan populer dari blog ini

    LAB 17 : Cara Mengkonfigurasi Share Hosting

    LAB 18 : Cara Menkonfigurasi Sistem Kontrol dan Monitoring

    LAB 8 : Cara Mengkonfigurasi Database Server