LAB 9 : Installasi Debian 9.6
Installasi Debian 9.6
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Pada blog kali ini saya akan menjelaskan cara installasi Debian 9.6
Daftar isi :
- Pengenalan Debian
- System Requirement
- Installasi debian 9.6 (Installasi dan Partisi)
Pengenalan Debian
- Pengertian
Debian adalah sistem operasi komputer yang tersusun dari paket-paket perangkat lunak yang dirilis sebagai perangkat lunak bebas dan terbuka dengan lisensi mayoritas GNU General Public License dan lisensi perangkat lunak bebas lainnya. Debian GNU/Linux memuat perkakas sistem operasi GNU dan kernel Linux merupakan distribusi Linux yang populer dan berpengaruh. Debian didistribusikan dengan akses ke repositori dengan ribuan paket perangkat lunak yang siap untuk instalasi dan digunakan.
Debian terkenal dengan sikap tegas pada filosofi dari Unix dan perangkat lunak bebas. Debian banyak digunakan sebagai basis dari banyak distribusi GNU/Linux lainnya.
Sistem operasi Debian merupakan gabungan dari perangkat lunak yang dikembangkan dengan lisensi GNU, dan utamanya menggunakan kernel Linux, sehingga populer dengan nama Debian GNU/Linux. Sistem operasi Debian yang menggunakan kernel Linux merupakan salah satu distro Linux yang populer dengan kestabilannya. Dengan memperhitungkan distro berbasis Debian, seperti Ubuntu, Xubuntu, Knoppix, Min, dan sebagainya, maka Debian merupakan distro Linux yang paling banyak digunakan di dunia.
Debian pertama kali diperkenalkan oleh Ian Murdock seorang mahasiswa dari Universitas Purdue Amerika Serikat, pada tanggal 16 Agustus 1993. Nama debian sendiri adalah singkatan, yang berasal dari kombinasi nama "Ian Murdock" (pembuat debian) dengan mantan kekasihnya "Debra Lynn", dan kemudian di singkat menjadi kata “DEBIAN”.
2. Fungsi
Fungsinya bisa sebagai server jaringan atau pengatur proses jaringan seperti router, repeater dan yang lainnya selain itu (Operating System) os debian juga terkenal dengan kesetabilannya di banding dengan distro linux yang lainnya os debian lebih stabil, jadi kita bisa memakai atau memaksimalkannya dengan pc atau laptop yang spesifikasinya low atau rendah. Os debian juga berfungsi untuk Troubleshooting dalam arti bisa mendeteksi kesalahan yang ada pada hardware, software maupun dari netwok/jaringan.
System Requirement
Untuk Minimum System Requirement Debian 9.6 ini sebagai berikut :
- 512 MB RAM
- 10 GB HDD
- 1 GHz Pentium 4 processor
- Installation Media (USB/DVD)
Installasi Debian 9.6
1.) Pertama tama masukkan iso ke Virtual Machine (jika menggunakannya) atau masukkan bootable jika real device. Lalu klik Install yang saya tandai, jika ingin bisa menggunakan mouse maka gunakan Graphical install.
2.) Kemudian kita pilih bahasa yang ingin gunakan pada proses installasi.
3.) Kemudian kita pilih lokasi kita sekarang. karena pada gambar dibawah ini tidak ada indonesia, kita pilih order terlebih dahulu.
4.) Kemudian kita pilih region Asia.
5.) Kemudian kita pilih negara kita.
6.) Kemudian pada "country to base default locale settings on" kita pilih defaultnya saja yaitu United States.
7.) Kemudia untuk jenis keymap (Keyboard Mapping) kita pilih defaultnya saja yaitu American English.
8.) Kemudian kita atur jaringan secara manual atau static dengan cara pilih yang saya tandai.
9.) Kemudian kita masukkan "IP address" yang ingin kita pakai.
10.) Kemudian kita masukkan "gateway" jaringan yang kita tuju.
11.) Kemudian kita masukkan "name server address", atau kita masukkan saja yang punya goole.com yaitu 8.8.8.8 untuk bisa internetan.
12.) Kemudian akan ada loading yang cukup lama.
13.) Kemudian kita isi "Hostname", sebagai penamaan untuk mengidentifikasi perangkat kita dalam suatu jaringan.
14.) Kemudian kita isi "Domain name", sebagai bagian dari alamat internet.
15.) Kemudian kita isikan password untuk root (Super User, atau kalau di windows Administrator).
16.) Kemudian kita isikan password verifikasi dari password root di atas.
17.) Kemudian kita diberi kesempatan untuk membuat 1 user lagi sebagai user biasa. kita isikan nama fullnya atau nama aslinya.
18.) Kemudian kita isikan usernamenya untuk "1 user biasa".
19.) Kemudian kita isikan passwordnya untuk "1 user biasa".
20.) Kemudian kita isikan password verifikasi untuk passwordnya "1 user biasa".
21.) Kemudian kita pilih zona waktu di kota kita berada.
22.) Kemudian kita bisa memilih metode partisi yang kita inginkan, tetapi disini saya memlih yang "manual" saja.
23.) Kemudian kita pilih penyimpanan yang ingin kita partisi. Dibawah sudah terdekteksi 1 penyimpanan (SCSI3), tinggal tekan enter saja di bagian penyimpanan tersebut.
24.) Kemudian akan ada peringantan yang intinya bahwa "anda telah memilih perangkat penyimpanan, maka semua partisi sebelumnya akan di hapus, dan akan di buat partisi baru". Kita klik saja "Yes".
25.) Kemudian akan tampil menu untuk partisi dan penyimpanan yang masih kosong "FREE SPACE".
NOTE:
Untuk Partisi kita akan buat 4 partisi yaitu :
- Root (/) 100.0 GB, fungsi dari Root adalah partisi induk atau hirarki tertinggi dari sistem direktori linux, sama seperti artinya yaitu "akar".
- Swap (swap) 2.0 GB, fungsi dari Swap adalah virtual memory yang akan berkerja sebagai cadangan, apabila RAM yang digunakan sudah penuh atau dengan kata lain pembantu RAM. Disarankan untuk membuat Swap, jika RAM kurang dari 2 GB besarnya "2 kali " dari RAM, jika RAM melebihi 2 GB maka besarnya "1/2 kali" dari RAM.
- Boot (/boot) 1.0 GB, fungsi dari Boot adalah partisi yang digunakan untuk menyimpan bootloader dan images kernel, kernel sendiri merupakan inti dari Sistem Operasi. Disarankan untuk partisi Boot untuk tidak memberi space terlalu besar, misal hanya "1 GB", karena bootloader dan images kernel umumnya kecil. jika kita tidak membuat partisi Boot maka akan terbuat otomatis di partisi root.
- Home (/home) 111.7 GB atau sisa dari penyimpanan yang tersisa, fungsi dari home adalah partisi untuk menyimpan file atau data user. sama seperti boot jika kita tidak membuat partisi Home maka akan terbuat otomatis di partisi root.
- Tambahan Var (/var) 30% dari jumlah partisi sesudah atau sisa dari root dan swap, fungsi dari Var adalah menyimpan log file system yang sifatnya Dinamis. Partisi Var akan dibuatkan secara khusus jika kita installasi debian di server yang sibuk atau skala industri karena log file system nya pasti banyak. untuk saat ini saya tidak membuat partisi Var karena belum tepat. sama seperti boot jika kita tidak membuat partisi Var maka akan terbuat otomatis di partisi root.
26.) Kemudian kita Create untuk membuat partisi baru.
27.) Kemudian, pertama kita buat partisi "Root (/)" isikan space nya sesuai keingin kita.
28.) Kemudian untuk partisi "root (/)" kita pilih Primary.
NOTE :
- Primary partition : partisi inti dimana biasanya sebuah Sistem Operasi di install. Jika harddisk yang kamu pakai adalah tipe MBR, maka kamu hanya bisa membuat 4 partisi primary atau kamu bisa membuat 3 partisi primary + 1 partisi extended (yang di dalamnya bisa dipecah menjadi beberapa partisi logical).
- Extended partition : Partisi ini berhubungan erat dengan partisi primary. Seperti yang dijelaskan di awal, jika kamu memiliki hardisk tipe MBR maka salah satu partisi bisa kamu setting sebagai partisi extended. Di dalam partisi extended kamu bisa membuat partisi logical sebanyak sesuai kebutuhanmu. Namun beda halnya jika kamu menggunakan hardisk tipe GPT.
- Logical partition : Partisi yang bisa dibuat di dalam sebuah extended partition. Jumlah logical partition yang bisa dibuat di dalam extended partition adalah tak terbatas sesuai kebutuhanmu.
29.) Kemudian kita pilih "Beginning" agar partisi dibuat di awal ruang penyimpanan.
30.) Kemudian pada "Use as" pilih yang Ext4 dan "Mount point" pilih yang (/) root, cara memilihnya tinggal enter saja pada "User as" untuk file system dan "Mount pont" untuk jenis partisi. jangan lupa untuk enter "Done".
31.) Kemudian kita klik lagi pada space yang masih kosong.
32.) Kemudian kita buat partisi "Swap" sesuai RAM kita.
33.) Kemudian untuk partisi "Swap" kita pilih yang logical saja.
34.) Kemudian kita klik saja pada "Use as" maka akan muncul berbagai file system, kita pilih yang "swap area".
35.) Kemudian jangan lupa untuk enter "Done".
36.) Kemudian kita klik lagi pada space yang masih kosong.
37.) Kemudian kita buat partisi "/boot" sebesar 1024 MB atau 1.0 GB karena isinya berupa bootloader dan images kernel yang umumnya kecil.
38.) Kemudian pada "Use as" pilih yang Ext4 dan "Mount point" pilih yang "/boot", jangan lupa untuk enter "Done".
39.) Kemudian kita klik lagi pada space yang masih kosong.
40.) Kemudian kita buat partisi "/home" sebesar sisa partisi yang ada (partisi terakhir) atau sesuai keinginan kita.
41.) Kemudian pada "Use as" pilih yang Ext4 dan "Mount point" pilih yang "/home", jangan lupa untuk enter "Done".
42.) Kemudian setelah selesai membuat 4 partisi di atas kita bisa melihat hasil pembuatan pastrisi tadi, atau langsung lanjutkan dengan enter "Finish partitioning and write changes to disk".
43.) Kemudian enter "Yes" untuk menulis perubahan pada penyimpanan akibat penambahan partisi.
NOTE :
- Partisi logikal selalu dimulai dengan angka #5, karena partisi primer maksimal adalah 4 partisi.
44.) Kemudian akan ada loading yang cukup lama.
45.) Kemudian kita disuruh untuk memasukkan CD atau DVD yang isinya berupa paket paket, untuk tambahan manager paket (apt). Untuk bagian ini bisa dengan memasukkan CD atau DVD, atau bisa di skip dulu karena bisa dilakukan setelah installasi, maka enter "NO".
46.) Kemudian kita diminta untuk memilih jaringan mirror, untuk yang ini bisa kita skip dulu karena bisa dilakukan setelah installasi, maka enter "NO".
NOTE :
- Mirror adalah suatu duplikat dari suatu situs atau repository yang ditempatkan pada server yang berbeda dengan server aslinya. Fungsi mirror site ini, adalah untuk mengurangi lalu lintas data pada suatu situs.
47.) Kemudian kita disuruh memilih Fitur apa aja yang ingin di install sesuai kebutuhan, karena kita ingin menginstall yang basis CLI kita hanya perlu mencentang "standard system utilities", selebihnya itu adalah fitur seperti Web Server, Print Server dan SSH Server yang bisa diaktifkan setelah installasi. jika ingin yang basis GUI bisa centang yang "Debian dekstop environment". cara mencentangnya dengan klik "spasi".
48.) Kemudian akan ada loading yang cukup lama untuk installasi.
49.) Kemudian kita di suruh memasang bootloader ke master boot record (MBR), enter "YES" untuk melanjutkan.
50.) Kemudian kita disuruh memilih lokasi untuk menyimpan bootloader, karena sudah terdeteksi kita pilih seperti yang saya sudah tandai di bawah/
51.) Kemudian akan ada pemberitahuan bahwa proses installasi sudah selesai, enter "Continue" untuk masuk ke Debian.
52.) Kemudian kita login dengan user root kita dan passwordnya.
53.) Kemudian kita klik "ip a" untuk melihat berapa IP kita.
54.) Kemudian kita juga bisa melihat ip dengan nano "/etc/network/interfaces" , maka hasilnya seperti di bawah.
Komentar
Posting Komentar